Mendag M. Lutfi Terima Kunjungan GAEKI
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi dan Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Widodo, menerima kunjungan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) dengan Ketua Umum Hutama Sugandhi di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014.
Dari GAEKI Ketua Umum Bapak Hutama Sugandhi didampingi oleh Penasehat Bapak Moenardji Soedargo & Teddy Aripin, Ketua II Bapak Hariyanto, Ketua III Bapak Sugeng Budhi Raharjo, Sekretaris Jendral Bapak Isdarmawan Asrikan, Bendahara Boentoro Oetomo, serta beberapa tokoh eksportir kopi antara lain Bapak Saimi Saleh, Bapak Indradi Soemarjan, Bapak Moelyono Soesilo, Bapak Sribugo Suratmo & Bapak Budi Setiawan.
Dalam kesempatan tsb. Bapak Menteri Perdagangan telah menerima laporan perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh GAEKI selama Tahun 2013 & beberapa Permasalahan & prospek kopi Indonesia, antara lain sbb :
1. Volume ekspor kopi Indonesia pada tahun 2012 sebesar 450 ribu ton dengan nilai 1,25 milyar USD, telah mengalami kenaikan ekspor pada tahun 2013 sejumlah 540 ribu ton, dengan nilai 1,3 milyar USD.
Sehubungan dengan adanya kekeringan di Brasil, maka telah mendongkrak kenaikan harga kopi di pasar internasional.
GAEKI berharap kesempatan tsb. dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspornya pada tahun 2014, baik volume maupun nilainya, ditargetkan dapat mencapai 575 tibu ton, dengan nilai lebih dari 1,5 milyar USD.
2. Guna menjaga ketahanan industri nasional terhadap peningkatan impor kopi yang berkualitas rendah agar tetap eksis dan tetap bertahan dinegeri sendiri dari persaingan yang tidak sehat, maka GAEKI mendorong agar diberlakukan SNI Wajib bagi impor kopi instan.
Sedangkan terhadap HS Coffee impor kopi olahan “Three in One” yang mempunyai kandungan gula yang tinggi diatas 50%, agar dapat dilakukan konversi menjadi HS Gula dan dikenakan tarif impor untuk melindungi industri kopi “Three in One” dalam negeri/nasional.
3. Meningkatkan produktivitas kopi Indonesia yang masih rendah, yaitu sekitar 700 Kg/ha, maka jika produktivitas bisa ditingkatkan menjadi 1 – 1,6 ton, produksi kopi nasional diharapkan dapat mencapai lebih dari 1,5 juta ton/tahun atau sekitar 25 juta bag.
Guna mendorong peningkatan produksi & perluasan lahan tanaman kopi di Indonesia, GAEKI mendukung intensifikasi & ekstensifikasi melalui program revitalisasi perkopian nasional (Gerakan Nasional Kopi).
4. Guna mendukung terwujudnya standard dan sertifikasi nasional yang lebih efisien, sederhana dan bisa diadopsi oleh standar keamanan pangan yang berkelanjutan (sustainability), GAEKI akan terus mendukung dan mengupayakan agar sertifikasi kopi dapat dibuat secara nasional, namun sekaligus dapat diterima oleh standar kualitas internasional.
5. Perlu segera diberlakukan, draft perubahan Permendag 41 tentang Kebijaksanaan Ekspor Kopi, yang telah dibahas oleh Tim Kecil GAEKI bersama Kemendag yang terdiri dari Kepala Biro Analisis Pasar, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, dan Direksi PT Bursa Berjangka Jakarta.
Dengan melakukan registrasi kontrak antara eksportir & importir kopi melalui Portal Ekspor Kopi Indonesia di BBJ, maka diharapkan dapat diketahui posisi pada setiap transaksi ekspor kopi. Sehingga dapat mengurangi spekulasi oleh eksportir kopi PMA dan eksportir kopi nasional mempunyai posisi tawar yang lebih baik, serta mendorong nilai ekspor kopi agar dapat meningkat.
Link Berita :
Tinggalkan Balasan